Kamis , Agustus 7 2025
Polisi Gerebek Pabrik HP Ilegal, Ribuan Redmi, Oppo, Vivo Bodong Diamankan!
Polisi Gerebek Pabrik HP Ilegal, Ribuan Redmi, Oppo, Vivo Bodong Diamankan!

Polisi Gerebek Pabrik HP Ilegal, Ribuan Redmi, Oppo, Vivo Bodong Diamankan!

Axtekno – Polisi baru aja ngegerebek sebuah pabrik di Cengkareng, Jakarta Barat. Pabrik apaan tuh? Ternyata pabrik HP ilegal! Seriusan, ribuan HP bodong merek Redmi, Oppo, sama Vivo langsung disita. Kebayang nggak sih, berapa banyak orang yang ketipu beli HP abal-abal kayak gini? Gila! Operasi ini dilakuin karena, ya jelas lah, pabriknya ilegal. Selain itu, aktivitas mereka juga ngerugiin negara sampai miliaran rupiah! Edan, duit segitu bisa buat bangun apa aja coba?

Penggerebekan Pabrik Ponsel Ilegal di Cengkareng

Jadi gini, ceritanya Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso langsung turun tangan nutup operasional pabrik perakitan HP ilegal ini. Lokasinya di kawasan ruko Green Court, Cengkareng. Kenapa digerebek? Karena aktivitas ilegal di pabrik itu bikin negara rugi bandar! Totalnya, menurut perhitungan, bisa sampai Rp 17,6 miliar. Angka segitu tuh, literally, bikin geleng-geleng kepala.

Gue juga sempat mikir, kok bisa ya ada pabrik ilegal kayak gini? Ternyata emang ada aja ya akal-akalan orang buat nyari duit, meskipun caranya nggak bener. Trus, kenapa juga banyak yang beli HP ilegal? Apa emang harganya jauh lebih murah? Atau emang nggak sadar kalau itu barang bodong? Ah, pertanyaan-pertanyaan ini kayaknya nggak ada habisnya deh.

Temuan dalam Penggerebekan

Nah, pas penggerebekan, polisi nemuin banyak banget barang bukti. Nggak cuma HP ilegal aja, tapi juga aksesoris HP palsu. Penasaran kan, apa aja yang disita?

Jumlah Ponsel dan Aksesori Ilegal yang Disita

Mendag Budi bilang, pabrik HP ilegal itu udah ngerakit sekitar 5.100 unit HP dari berbagai merek. Nilainya? Jangan kaget ya, sekitar Rp 12 miliar! Bayangin aja, ribuan HP palsu beredar di pasaran. Pasti banyak yang kena tipu deh.

Selain HP, petugas juga nemuin 747 koli yang isinya aksesoris HP kayak casing dan charger. Harganya juga nggak main-main, sekitar Rp 5,54 miliar. Jadi totalnya, semua barang bukti yang disita nilainya kurang lebih Rp 17,6 miliar. Gila, kayak nemu harta karun aja!

Asal Komponen dan Modus Operandi

Dari mana coba komponen HP ilegal itu? Ternyata, semua komponennya berasal dari China dan dikirim lewat Batam. Pantesan aja harganya bisa murah. Tapi ya tetep aja ilegal!

Modusnya gimana? Jadi, pabrik ini udah beroperasi sejak pertengahan 2023. Dalam seminggu, mereka bisa produksi sekitar 5.100 unit HP rakitan. Komponennya? Kebanyakan dari barang bekas atau rekondisi merek HP ternama. Beberapa di antaranya merek Redmi, Oppo, dan Vivo. Jadi, HP bekas dibongkar, komponennya dipake buat ngerakit HP baru yang dijual sebagai HP baru. Licik banget emang!

Kerugian Negara dan Pelanggaran Hukum

Kenapa pabrik HP ilegal ini ngerugiin negara? Ya jelas lah! Mereka nggak bayar pajak, nggak ikut aturan yang berlaku, dan ngejual barang palsu. Mendag Budi bilang, aktivitas mereka termasuk pelanggaran hukum berat. Mereka impor barang secara ilegal, ngerakit HP dari bahan rekondisi, dan ngejualnya ke masyarakat. Ini semua jelas-jelas merugikan negara dan konsumen.

“Jadi banyak pelanggaran yang dilakukan oleh pedagang ini, yaitu melakukan impor secara ilegal, kemudian merakit handphone dengan bahan rekondisi,” kata Mendag Budi, dikutip dari Antara.

Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, tapi ini kerugian negara nunggunya bertahun-tahun!

Tindakan Pemerintah dan Sanksi

Pemerintah nggak tinggal diam dong. Setelah digerebek, semua produk ilegal dari pabrik itu disita dan diamankan. Pabriknya juga langsung ditutup dan nggak boleh beroperasi lagi. Mendag Budi juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan lokapasar untuk menindaklanjuti penjualan produk ilegal. Jadi, buat kamu yang suka belanja online, hati-hati ya! Jangan sampai ketipu beli HP bodong.

“Sanksinya yang pertama, perusahaan ini sudah nggak boleh beroperasi lagi, tapi barang kita amankan ya, dia tidak boleh melakukan kegiatan yang sama ya,” tutup Mendag Budi.

Koordinasi dengan Lokapasar

Nah, ini yang penting. Pemerintah juga kerjasama sama lokapasar alias marketplace online buat berantas penjualan HP ilegal. Kenapa? Karena banyak HP palsu yang dijual di online shop. Jadi, buat kamu yang sering belanja online, perhatiin baik-baik sebelum beli. Jangan cuma liat harga murah, tapi kualitasnya abal-abal. Mending beli di toko resmi atau reseller terpercaya aja deh. Lebih aman!

Intinya sih, pemerintah serius banget buat berantas HP ilegal. Mereka nggak mau negara dirugiin dan konsumen jadi korban. Jadi, buat kamu yang mau beli HP, lebih hati-hati ya! Jangan sampai ketipu!

Gimana, udah lumayan jelas kan gambaran kasus pabrik HP ilegal ini? Serem juga ya, ternyata banyak banget HP palsu beredar. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, kenapa masih aja ada yang beli HP ilegal. Mungkin karena harganya lebih murah? Atau mungkin karena nggak tau kalau itu barang palsu? Entahlah. Yang penting, kita harus lebih waspada dan hati-hati sebelum beli HP. Jangan sampai kejadian kayak gini nimpa kita! Eh, ngomong-ngomong… kayaknya ini juga perlu dibahas deh, gimana caranya bedain HP asli sama HP palsu. Tapi itu buat lain waktu aja ya. Sekarang, yang penting kita udah tau kalau ada pabrik HP ilegal yang digerebek dan ribuan HP bodong disita. Semoga ini bisa jadi pelajaran buat kita semua. ***

Tentang Sari Maulida

Hai! Aku Sari. Aku suka bahas hal-hal yang kadang dianggap remeh, tapi sebenernya penting kayak keamanan data, aplikasi produktif, atau tips kecil yang bisa bantu banget di keseharian digital kita.

Periksa Juga

Samsung Siap Rilis Tablet "Murah" Terbaru di Indonesia? Intip Bocorannya!

Samsung Siap Rilis Tablet “Murah” Terbaru di Indonesia? Intip Bocorannya!

Samsung siap rilis tablet "murah" Galaxy Tab S10 Lite di Indonesia? Intip bocoran spesifikasi, chipset Exynos, baterai, & fitur-fiturnya! Sertifikasi sudah keluar, lho!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *