Axtekno – “Palum” Lagi Ramai Dibicarakan, Sebenarnya Artinya Apa, Sih?
Pernah nggak sih kamu lagi asyik scrolling TikTok, terus nemu istilah baru yang seliweran? Nah, belakangan ini kata “palum” lagi rame banget nih dibahas di media sosial. Banyak yang penasaran, “palum” itu apa sih? Jangan-jangan bahasa alien? Atau kode rahasia anak zaman sekarang? Yang jelas, rasa penasaran ini bikin banyak orang bertanya-tanya, termasuk aku. Apakah “palum” ini udah resmi jadi kosakata baru dalam Bahasa Indonesia? Artikel ini bakal ngupas tuntas asal-usul dan makna kata “palum” yang lagi viral ini. Yuk, kita cari tahu bareng!
Arti Kata “Palum” yang Viral di Media Sosial
Jadi gini, “palum” ini tiba-tiba muncul dan langsung jadi perbincangan hangat. Awalnya, ada video TikTok yang bilang kalau “palum” itu udah masuk KBBI sebagai lawan kata dari “haus”. Seriusan? Video itu viral banget, ditonton puluhan ribu kali dan disukai banyak orang. Dalam video itu, dijelasin kalau “palum” artinya “udah puas minum” atau “hilang rasa haus”. Wah, kedengerannya menarik ya? Tapi, bener nggak sih “palum” ini se-legit itu? Apakah ini cuma tren sesaat di media sosial, atau emang ada dasar bahasanya? Nah, biar nggak penasaran lagi, kita dengerin penjelasan dari para ahli yuk!
Asal Usul Kata “Palum”
Oke, mari kita bedah asal usul kata “palum” ini. Dari mana sih kata ini muncul? Konon katanya, “palum” ini berasal dari bahasa Batak Pakpak yang artinya “sudah puas minum”. Hmm, menarik! Tapi, tunggu dulu. Ternyata, setelah ditelusuri lebih lanjut, para ahli bahasa bilang kalau kemunculan kata ini lebih karena kreativitas warganet aja, bukan dari tradisi bahasa yang resmi. Jujur aja, aku juga sempat mikir, “Ah, mungkin emang bahasa daerah yang baru aku denger aja.” Tapi, ternyata lebih dari itu.
Ridha Mashudi Wibowo, seorang dosen dari Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Gadjah Mada (UGM), ngejelasin kalau “palum” ini kemungkinan besar adalah rekayasa bahasa yang muncul dari fenomena khas media sosial. Fenomena ini disebut neologisme, yaitu penciptaan kata baru sebagai ekspresi humor atau kebutuhan komunikasi di dunia maya. Ya, kayak bahasa-bahasa gaul yang sering kita denger sehari-hari lah.
Beliau juga nambahin, secara etimologis, kata “palum” ini nggak ditemuin akar katanya di bahasa daerah utama di Indonesia, atau bahkan di bahasa asing yang banyak mempengaruhi bahasa Indonesia kayak Sanskerta, Arab, atau Belanda. Jadi, bisa dibilang “palum” ini murni hasil kreativitas warganet, bukan istilah yang berasal dari tradisi bahasa tertentu. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, tapi emang begitulah dunia maya, penuh kejutan!
Penjelasan Ahli Bahasa
Terus, gimana pandangan ahli bahasa soal makna “palum”? Secara semantik, Wibowo bilang kalau emang belum ada satu kata baku dalam bahasa Indonesia yang secara spesifik jadi antonim dari “haus”. Biasanya, kita pakai frasa kayak “udah nggak haus”, “udah cukup minum”, atau “kenyang minum”. Nah, mungkin karena itulah muncul upaya buat nyiptain kata tunggal yang bisa ngisi kekosongan itu, meskipun belum tentu diakui secara resmi.
I Dewa Putu Wijana, seorang guru besar Ilmu Bahasa UGM, juga sependapat. Beliau bilang kalau “palum” ini bisa aja dimaknai sebagai lawan kata dari “haus”, buat nyandingin pasangan “kenyang-lapar” yang udah lebih lazim. “Mungkin ditujukan menjadi imbangan pasangan kenyang dan lapar, sedangkan kata haus keinginan untuk minum tidak memiliki imbangan untuk mengungkapkan kejenuhan minum,” jelas Pak Putu.
Tapi, beliau juga negasin kalau sejauh ini bahasa Indonesia emang belum punya lawan kata buat “haus”. Bahkan, di bahasa Bali, konsep serupa digambarin dengan kata “bedak” atau “begah” buat nyatain jenuh minum. Jadi, ya gitu deh… “palum” ini kayaknya masih sebatas wacana di kalangan netizen aja.
Apakah “Palum” Sudah Masuk KBBI?
Nah, ini pertanyaan penting! Udah masuk KBBI belum sih? Jawabannya… (drum roll)… belum! Jadi, buat kamu yang udah terlanjur bangga nyebut “palum” setelah minum, sabar dulu ya. Kayaknya kita masih harus nunggu pengakuan resmi dari KBBI. Tapi, bukan berarti “palum” ini nggak berguna sama sekali lho. Justru, kemunculan “palum” ini nunjukkin betapa kreatifnya warganet Indonesia dalam menciptakan bahasa baru. Siapa tahu, dengan semakin banyaknya yang pakai, “palum” bisa aja beneran masuk KBBI di masa depan. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, ya kan?
Intinya sih, “palum” ini masih jadi perdebatan dan belum ada pengakuan resmi. Tapi, nggak ada salahnya kok buat kita tau dan ikut meramaikan istilah ini. Siapa tau, kamu malah bisa jadi trendsetter yang bikin “palum” semakin populer. Dan hasilnya? Wah, nggak nyangka sih, ternyata bahasa itu emang dinamis banget ya? Selalu ada aja hal baru yang muncul dan bikin kita penasaran. Gue juga pernah nyoba bikin istilah baru di grup WA, hasilnya? Bikin ngakak sendiri.
So, gimana menurut kamu? Apakah “palum” ini layak masuk KBBI? Atau cuma jadi tren sesaat aja? Yang jelas, fenomena “palum” ini nunjukkin betapa serunya dunia bahasa, apalagi di era media sosial kayak sekarang ini. Jadi, jangan ragu buat terus belajar dan eksplorasi bahasa, karena siapa tahu, kamu bisa jadi orang yang nyiptain kata-kata baru yang viral di masa depan! Jangan lupa buat share pendapat dan pengalaman kamu soal “palum” di kolom komentar ya! Siapa tahu kita bisa bikin kamus “palum” sendiri! Hehehe. ***