Studi Ungkap Hubungan Kecanduan Video Pendek dan Impulsivitas

Jadi gini, guys, ada penelitian keren dari Tianjin Normal University di China. Mereka itu kayaknya penasaran banget kenapa kita betah banget mantengin TikTok dan Reels, sampai-sampai lupa waktu. Hasilnya? Wah, nggak nyangka sih, ternyata ada hubungannya sama cara kita ngambil keputusan!

Metodologi Penelitian

Singkatnya, mereka ngumpulin 36 mahasiswa (usianya sekitar 18-24 tahun) dan kasih kuesioner buat ngukur seberapa “kecanduan” mereka sama video pendek. Abis itu, para peserta ini dimasukin ke mesin fMRI (functional magnetic resonance imaging). Mesin ini bisa ngelihat aktivitas otak kita pas lagi mikir atau ngambil keputusan.

Nah, sambil di-scan otaknya, mereka disuruh main game tebak-tebakan untung-rugi. Tujuannya? Biar peneliti bisa ngelihat gimana otak mereka bereaksi pas dihadapkan sama risiko kehilangan uang atau dapet untung. Kayak lagi main saham, tapi lebih seru!

Hasil Penelitian: Pengguna Kecanduan Kurang Sensitif Terhadap Kerugian

Dan hasilnya? Mengejutkan! Ternyata, orang yang lebih sering nonton video pendek itu cenderung lebih berani ambil risiko. Mereka kayak nggak terlalu peduli kalau keputusan itu bakal bikin mereka rugi. Hmm, jadi mikir, jangan-jangan ini alasan kenapa banyak yang FOMO ikut-ikutan investasi bodong, ya?

Intinya sih, penelitian ini nunjukkin kalau orang yang kecanduan video pendek punya tingkat “loss aversion” (kepekaan terhadap kerugian) yang lebih rendah. Mereka juga lebih cepet ngambil keputusan, alias impulsif. Kayak ngeliat diskon gede di e-commerce, langsung checkout tanpa mikir panjang!

Penjelasan dari Sudut Pandang Neurologi

Menurut profesor psikologi Qiang Wang, otak kita juga bereaksi beda, lho. Bagian otak yang namanya precuneus, yang biasanya mikirin refleksi diri, kontrol diri, dan nilai-nilai, itu malah kurang aktif di orang yang kecanduan video pendek.

Sebaliknya, bagian otak yang ngatur gerakan dan sensorik malah lebih aktif. Ini nunjukkin kalau mereka lebih cenderung buat keputusan cepet tanpa pertimbangan matang. Jadi, kayak autopilot gitu deh, langsung scroll, scroll, scroll tanpa sadar.

Mengapa Video Pendek Begitu Adiktif?

Oke, sekarang pertanyaannya, kenapa sih video pendek itu bisa bikin kita ketagihan banget? Kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit!

Jadi gini, video pendek itu didesain buat ngasih kita “reward” instan. Setiap kali kita scroll dan nemuin video yang lucu, menarik, atau informatif, otak kita langsung ngeluarin dopamin, hormon kebahagiaan. Nah, dopamin ini bikin kita pengen terus-terusan nyari “reward” itu lagi.

Selain itu, algoritma TikTok dan Reels juga pinter banget. Mereka bisa ngenalin apa yang kita suka dan terus-terusan nyajiin video yang sesuai sama minat kita. Jadi, kita kayak kejebak di dalam “filter bubble” yang isinya cuma video yang kita suka. Nggak heran deh kalau lupa waktu!

Eh, ngomong-ngomong soal algoritma, kayaknya ini juga perlu dibahas deh. Mereka itu kayak dukun, tahu banget apa yang kita mau. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, kok bisa tahu ya gue lagi pengen ini?

Implikasi dan Kesadaran Publik

Nah, dari penelitian ini, kita jadi tahu kalau kecanduan video pendek itu ada kemiripan sama kecanduan lain, kayak judi atau alkohol. Sama-sama bikin kita kurang peka sama risiko dan lebih fokus sama imbalan jangka pendek.

Jadi, penting banget buat kita semua buat lebih sadar sama dampak dari nonton video pendek secara berlebihan. Jangan sampai kita jadi impulsif dan ngambil keputusan yang salah gara-gara keseringan scrolling TikTok.

Intinya sih, ya gitu… kamu ngerti lah maksudnya. Nggak ada salahnya kok nikmatin video pendek, tapi jangan sampai kebablasan. Coba deh batasin waktu nonton TikTok atau Reels setiap hari. Atau, cari kegiatan lain yang lebih bermanfaat, misalnya olahraga, baca buku, atau ngobrol sama teman.

Ya, walaupun kadang susah juga sih buat ngilangin kebiasaan scrolling TikTok. Tapi, kalau kita punya kesadaran dan kemauan, pasti bisa kok. Semangat! Siapa tahu dengan ngurangin scrolling, kita jadi lebih fokus dan produktif.

Gimana menurut kamu? Apa kamu juga ngerasa susah berhenti scrolling TikTok dan Reels? Share dong pengalamanmu di kolom komentar! Siapa tahu kita bisa saling kasih semangat buat ngurangin kecanduan ini. ***