Axtekno – iPhone Impian Makin Dekat? Impor Barang dari Amerika Kini Bebas Bea Masuk!
Buat para Apple fanboy dan fangirl di Indonesia, ada kabar yang lumayan bikin penasaran nih. Pemerintah baru aja bikin kebijakan baru soal bea masuk barang impor dari Amerika Serikat. Nah, yang jadi pertanyaan besar, apakah ini berarti iPhone impian kita bakal jadi lebih murah dan makin gampang buat dibeli? Yuk, kita bedah bareng-bareng!
Tarif Impor Nol Persen untuk Produk AS: Apa Artinya?
Jadi gini, intinya pemerintah kita sama pemerintah Amerika Serikat udah sepakat soal tarif impor. Salah satu poin pentingnya adalah, sekarang produk-produk buatan Amrik yang masuk ke Indonesia itu bea masuknya jadi nol persen! Seriusan nol persen? Iya, beneran. Terus, apa dampaknya buat kita sebagai konsumen? Pastinya, kita berharap harga barang-barang dari Amerika bisa jadi lebih miring kan? Tapi, tunggu dulu…
Benarkah Harga iPhone Akan Lebih Murah?
Nah, ini dia pertanyaan sejuta umat. Apakah dengan kebijakan ini, harga iPhone bakal langsung jeblok dan kita bisa langsung antre di depan iBox buat beli? Jujur aja, aku juga sempat mikir kayak gitu. Tapi, ternyata eh ternyata… jawabannya nggak sesederhana itu.
Walaupun Apple itu perusahaan Amerika, tapi sebagian besar iPhone itu dirakit dan diproduksi di China. Jadi, dalam dunia perdagangan internasional, iPhone itu dihitung sebagai produk buatan China, bukan Amerika. Agak ribet emang, tapi ya gitu deh kenyataannya.
Kata Mbak Kiranjeet Kaur dari IDC Asia Pasifik, “iPhone itu dianggap produk buatan China, karena proses produksinya nggak di Amerika. Jadi, kesepakatan tarif baru ini kecil kemungkinan bakal ngaruh ke harga iPhone.” Tuh kan, bener dugaan gue.
Mas Bhima Yudhistira dari Celios juga bilang hal yang sama. Apple emang perusahaan AS, tapi karena iPhone dirakitnya di luar negeri, ya nggak termasuk barang yang dapat fasilitas tarif 0 persen. Intinya sih, ya gitu… kamu ngerti lah maksudnya.
Mengapa iPhone Tidak Termasuk?
Ya, karena made in nya bukan Amerika! Meskipun desain dan teknologinya dari sana, tapi proses perakitan final yang bikin dia “lahir” jadi iPhone itu terjadi di China. Jadi, secara aturan main perdagangan, dia tetep keitung produk China. Sedih ya? Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, tapi pas diliat… eh, belom mateng!
Produk AS Lain yang Mungkin Terdampak
Terus, kalau iPhone nggak kena, produk apa aja dong yang kira-kira bakal lebih murah? Nah, ini dia yang menarik. Kata Mas Bhima, kebijakan ini justru lebih berdampak ke produk-produk industri berat dan energi. Contohnya:
- Suku cadang pesawat terbang (siapa tau harga tiket pesawat bisa turun dikit?)
- Mesin dan alat berat (buat pembangunan infrastruktur nih)
- Plastik (yang ini kurang tau juga dampaknya ke kita apa)
- Produk farmasi (obat-obatan semoga bisa lebih terjangkau)
- Minyak bumi (BBM), Liquefied Natural Gas (LNG), dan elpiji (nah, ini yang kita tunggu!)
* Kedelai, gandum, dan jagung (bahan baku makanan nih)
Jadi, walau iPhone nggak langsung murah, setidaknya ada harapan harga kebutuhan pokok dan energi bisa sedikit lebih ringan di kantong. Lumayan lah ya, daripada nggak ada sama sekali.
Dampak Positif Bagi Industri Lain
Kebijakan ini nggak cuma buat produk-produk di atas aja lho. Dengan tarif impor yang lebih rendah, industri lain juga bisa kecipratan berkahnya. Misalnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia yang butuh bahan baku atau mesin dari Amerika bisa lebih efisien dan kompetitif. Eh, ngomong-ngomong… kayaknya ini juga perlu dibahas deh. Jadi, kita sebagai konsumen, nggak cuma dapat harga yang lebih murah, tapi juga kualitas produk yang lebih baik karena industri kita juga berkembang. Win-win solution lah istilahnya.
Imbal Balik untuk Produk Indonesia
Nah, ini yang nggak kalah penting. Sebagai imbal balik, Amerika Serikat juga menurunkan tarif impor buat produk-produk dari Indonesia. Dari yang tadinya 32 persen, sekarang jadi 19 persen. Ini artinya, produk-produk kita punya peluang lebih besar buat bersaing di pasar Amerika. Keren kan? Bisa dong nanti kita lihat makin banyak produk Indonesia mejeng di Walmart.
Kabarnya, Trump juga sempat nyebutin kalau Indonesia berkomitmen buat beli energi AS senilai 15 miliar dollar AS, produk pertanian Amerika senilai 4,5 miliar dollar AS, dan 50 pesawat Boeing. Wah, gede juga ya nilainya.
Intinya sih, kebijakan ini saling menguntungkan buat kedua negara. Indonesia bisa dapat barang-barang penting dengan harga lebih murah, dan Amerika juga bisa meningkatkan ekspornya. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih sama hitung-hitungannya.
Gimana, udah mulai kebayang kan dampaknya? Walaupun iPhone impian belum tentu langsung murah, tapi setidaknya ada secercah harapan buat barang-barang lain. Siapa tahu dengan kebijakan ini, ekonomi kita bisa makin maju dan kesejahteraan masyarakat juga meningkat.
Jadi, buat kamu yang nungguin iPhone murah, sabar dulu ya. Tapi jangan berkecil hati, masih banyak produk lain yang mungkin bisa lebih terjangkau berkat kebijakan ini. Dan yang paling penting, jangan lupa dukung terus produk-produk Indonesia biar makin jaya di pasar global! Gimana, tertarik buat ngasih pendapat atau punya pengalaman sendiri soal ini? Share dong di kolom komentar! ***