Jumat , Agustus 8 2025
Indonesia Ketinggalan Jauh dalam Adopsi 5G? Ini Prediksi Terbarunya!
Indonesia Ketinggalan Jauh dalam Adopsi 5G? Ini Prediksi Terbarunya!

Indonesia Ketinggalan Jauh dalam Adopsi 5G? Ini Prediksi Terbarunya!

Axtekno – Indonesia memang punya potensi gila-gilaan buat jadi raksasa ekonomi digital. Tapi, jujur aja, kalau soal adopsi 5G, kayaknya kita masih agak keteteran dibanding negara tetangga. Jadi, penasaran kan, kenapa bisa gitu dan gimana sih prediksi ke depannya? Mari kita obrolin santai.

Prediksi Adopsi 5G di Indonesia pada Tahun 2030

Jadi gini, ada laporan dari GSMA (Global System for Mobile Communication Association) yang bilang, penetrasi 5G di Indonesia itu diprediksi baru nyampe 32% di tahun 2030 nanti. Angka segitu emang naik drastis sih, kalau dibandingin sama tahun ini yang masih sekitar 4%. Tapi tetep aja, kalau dibandingin sama negara-negara lain, ya… agak bikin mikir juga.

Korea Selatan, Singapura, Jepang, Australia? Mereka mah udah di level 87-94% di tahun yang sama. Bahkan, Filipina (46%), Malaysia (50%), India (57%), dan Vietnam (62%) aja kayaknya bakal lebih duluan ngerasain nikmatnya 5G secara merata. Wah, ini sih PR banget buat kita!

Faktor-faktor Penghambat Adopsi 5G

Terus, kenapa ya kita bisa ketinggalan kayak gini? Kata para ahli sih, ada beberapa faktor yang bikin adopsi 5G di Indonesia agak lambat. Beberapa di antaranya…

Lambatnya Alokasi Spektrum

Ini nih yang sering jadi omongan. Alokasi spektrum itu kayak lahan buat bangun jaringan 5G. Nah, prosesnya di Indonesia tuh agak… ya kamu tau lah, nggak secepat kilat. Akibatnya, operator seluler jadi susah gerak, mau ngembangin jaringan 5G juga jadi terbatas di kota-kota besar aja. Rasanya kayak mau lari kenceng tapi kakinya diiket, bikin frustasi kan?

Regulasi yang Kurang Mendukung Investasi

Regulasi itu kayak aturan mainnya. Nah, kalau aturan mainnya nggak jelas atau malah bikin susah, ya investor juga mikir-mikir buat nanam modal. Ini juga jadi salah satu penghambat adopsi 5G di Indonesia. Padahal, investasi itu penting banget buat bangun infrastruktur jaringan yang mumpuni. Jadi, regulasi yang mendukung itu krusial banget, seriusan.

Biaya Spektrum yang Terlalu Tinggi

Nah, ini juga nggak kalah penting. Biaya spektrum itu kayak harga tanah buat bangun jaringan. Kalau harganya selangit, ya operator seluler juga mikir dua kali buat beli. Ujung-ujungnya, mereka jadi nggak bisa bangun jaringan 5G secara luas dan terjangkau. Jadi, biaya spektrum yang reasonable itu penting banget, biar semua orang bisa ngerasain manfaatnya 5G.

Upaya Percepatan Adopsi 5G

Terus, gimana dong biar kita nggak makin ketinggalan? Nah, ini dia yang menarik. Katanya, kita bisa belajar dari negara lain yang udah lebih sukses adopsi 5G.

Belajar dari Vietnam dan India

Vietnam itu keren banget. Pemerintahnya berani kasih subsidi dan potongan harga spektrum sampe 90% ke operator seluler. Wah, itu sih bikin operator seluler seneng banget, jadi semangat buat bangun jaringan. India juga nggak kalah keren. Mereka kasih subsidi ke operator seluler buat bangun jaringan di luar kewajiban dan lisensi yang mereka punya. Jadi, operator seluler bisa fokus bangun jaringan di daerah-daerah yang belum terjangkau.

Kebayang nggak sih, kalau pemerintah Indonesia juga ngelakuin hal yang sama? Pasti adopsi 5G di Indonesia bisa lebih cepet. Kita juga bisa ngerasain manfaatnya 5G secara merata, nggak cuma di kota-kota besar aja. Ya, walaupun kadang ribet juga sih urusannya, tapi kan demi kemajuan bangsa, ya nggak?

Eh, ngomong-ngomong, implementasi 5G ini bukan cuma soal kecepatan internet doang lho. Ini juga bisa ngebantu banyak sektor, mulai dari manufaktur, kesehatan, pendidikan, sampe pertanian. Bayangin aja, dengan 5G, pabrik bisa makin efisien, dokter bisa ngelakuin operasi jarak jauh, siswa bisa belajar dari mana aja, dan petani bisa mantau tanaman mereka dengan lebih akurat. Keren kan?

Intinya sih, adopsi 5G di Indonesia itu emang masih punya banyak tantangan. Tapi, dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari semua pihak, kita pasti bisa ngejar ketertinggalan. Yang penting, kita harus terus belajar dari negara lain, berani berinovasi, dan nggak takut buat ngambil risiko.

Gimana, udah kebayang kan kenapa Indonesia masih agak ketinggalan soal 5G? Semoga ke depannya, pemerintah dan semua pihak terkait bisa lebih gercep lagi, biar kita semua bisa ngerasain manfaatnya 5G. Nah, kalau kamu sendiri, ada pendapat lain nggak soal ini? Share dong di kolom komentar! Penasaran nih sama pendapatmu. Siapa tahu, ide-ide kamu bisa jadi masukan yang berharga buat kemajuan Indonesia! ***

Tentang Maya Ardiani

Halo, aku Maya. Di Axtekno aku suka nulis soal teknologi yang lagi hits, tapi aku bawain dengan cara yang santai. Kadang diselipin opini, kadang pengalaman pribadi juga. Intinya, nulis sambil ngobrol, gitu.

Periksa Juga

Kisah Matt Deitke, Ditolak Kuliah, Ditawari Zuckerberg 4 Triliun!

Kisah Matt Deitke, Ditolak Kuliah, Ditawari Zuckerberg 4 Triliun!

Ditolak kuliah, Matt Deitke malah ditawari Mark Zuckerberg 4 Triliun! Simak kisah jenius AI ini, karirnya di AI, dan alasan Meta berani bayar mahal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *